SIGAPNEWS| Jakarta–Sebagai langkah preventif terhadap penyebaran paham radikal di lingkungan korporasi, PT Sigap Prima Astrea (SIGAP) menghadiri acara HR Meet and Talk yang mengusung tema Antisipasi dan Penanggulangan Radikalisme di Lingkungan Perusahaan di Merchantile Athletic Club, World Trade Center 1 Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Acara tersebut menghadirkan beberapa Narasumber diantaranya AKP Bambang dari Dir Cegah Densus 88 Anti Teror Polri, Dwi Haryoko R Wirjosoetomo Managing Director PT Jaga Nusantara Satu, dan Nasir Abbas Konsultan Senior DASPR dan Mantan Pimpinan Jamaah Islamiyah.

AKP Bambang menjelaskan mengenai ciri-ciri radikalisme seperti cara mensikapi kondisi yang sedang terjadi diwujudkan dalam bentuk evaluasi, penolakan bahkan perlawanan dengan keras secara ekstrim, melakukan upaya penolakan secara terus menerus dan menuntut perubahan drastis, memiliki keyakinan kuat terhadap program yang ingin mereka jalankan, tidak segan-segan menggunakan cara kekerasan dalam mewujudkan keinginan, serta menganggap semua pihak yang berbeda pandangan dengannya adalah bersalah.

Untuk mengantisipasinya, Dwi Haryoko menyebutkan bentuk penguatan pencegahan dan pengawasan di lingkungan korporasi bagi calon karyawan diantaranya melakukan pemeriksanaan keaslian identitas, profiling personal, melakukan wawancara awal, tes psikologi untuk mengukur tingkat intoleransi, wawancara lanjutan berbasis Anti Violent Extremism (AVE).

Sedangkan bentuk pengawasan bagi karyawan yaitu dengan memonitoring media sosial, melakukan tes psikologi karyawan yang hendak dipromosikan, serta profiling personal bagi karyawan yang dipromosikan menduduki jabatan strategis.

Sementara itu Nasir Abbas menjelaskan tentang tips menghindari dari terjaring rekrutmen kelompok radikal yaitu memberikan respon dari dalam diri maupun dari luar seperti bersikap kritis terhadap apa saja yang dibaca, dilihat, ditonton, dan didengar.

Untuk mengantisipasi hal ini, SIGAP selalu waspada terhadap paham radikal yang bisa saja sewaktu-waktu menghampiri. Salah satu langkah yang telah dilakukan saat ini adalah selalu melakukan background check terhadap para pelamar baik sebagai karyawan maupun sebagai security guard serta melakukan pengawasan berkala serta meningkatkan rasa nasionalisme kepada pada karyawan serta anggota security guard yang sudah bertugas mengingat penetrasi para teroris sudah memasuki segala lini termasuk di lingkungan korporasi. [Apriza Megawati]