Jakarta | PT Sigap Prima Astrea (SIGAP) menggelar seminar Intelligence Brief  Reborn: Asset Protection Against Terrorism pada Rabu (06/04/2023) secara hybrid, acara online melalui zoom meeting sedangkan offline di laksanakan di ballroom Gd. Koperasi Astra, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Direktur Perlindungan BNPT Brigjen Pol. Drs. Imam Margono yang diwakili oleh Kasubdit Pengamanan Lingkungan Kolonel Laut Setyo Pranowo, SH., MM, Direktur NCTN Andrin Raj, customer SIGAP, perwakilan dari Kedutaan Besar Amerika, Australia, dan Singapura, serta peserta lainnya yang berasal dari berbagai perusahaan asosiasi dan profesional.

Kasubdit Pengamanan Lingkungan BNPT Kolonel Laut Setyo Pranowo, SH., MM dan Country Director of IACSP Indonesia Rakyan Adibrata menjadi pemateri dalam Seminar tsb, secara garis besar pemateri menyampaikan tentang tren ancaman terorisme, program deradikalisasi, potensi adanya insider threat di lingkungan perusahaan, radikalisme di dunia siber, serta terkait penilaian risiko terhadap potensi ancaman terorisme di lingkungan perusahaan.

Corporate Communication SIGAP Veronika Dina Maryani sebagai moderator mengawali sesi diskusi dengan beberapa pertanyaan terkait asal usul terorisme. “Terorisme berasal dari radikalisme dan radikalisme berasal dari intoleransi. Tapi tidak semua orang yang intoleran itu radikal dan tidak semua orang radikal itu teroris. Oleh karena itu yang perlu kita cegah adalah intoleransi di lingkungan perusahaan,” kata Rakyan dalam sesi diskusi panel tersebut.

Menurut Setyo, pencegahan terorisme yang paling tepat adalah dengan menerapkan model penta helix yaitu dengan melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media.

“Pihak swasta atau pelaku usaha juga memiliki peranan penting dalam pencegahan penyebaran radikalisme terorisme. Bagian HR bisa melakukan background check dalam perekrutan kandidat karyawan terutama yang menempati posisi-posisi strategis,” jelas Setyo.

Ia juga menjelaskan bahwa BNPT melakukan asesmen pola pengamanan dalam pencegahan tindak pidana terorisme pada fasilitas publik dan selanjutnya bekerjasama dengan SIGAP untuk melakukan asesmen pada sektor swasta.

Dalam sesi diskusi peserta offline maupun online aktif dalam diskusi yang berlangsung dari sore hingga waktu berbuka puasa. Acara kemudian ditutup dengan buka puasa bersama. [VER]

Read More