INDUSTRI KEAMANAN SIAP HADAPI NEW NORMAL
Di tengah pandemi COVID-19 yang berdampak langsung pada bidang bisnis, perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk bertahan dan berkembang menyesuaikan situasi. Salah satu hal yang patut mendapat perhatian adalah sektor keamanan, mengingat sektor ini sangat vital dalam bisnis.
Dalam webinar tentang Strategi Keamanan Korporasi di Masa Pandemi COVID-19 dengan Pendekatan Intelijen, analis intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menjelaskan bahwa situasi pandemi COVID-19 memaksa bentuk-bentuk aktifitas pengamanan berubah, salah satu tujuannya untuk menyesuaikan dengan protokol kesehatan.
“Sektor keamanan harus mengubah paradigmanya, tidak hanya memandang current threat sebagai ancaman utama, tetapi juga COVID-19 yang terbukti menjadi ancaman serius bagi manusia”, ujar Stanislaus Riyanta.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Stanislaus Riyanta bahwa dengan adanya pemberlakuan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19, maka sistem keamanan tidak bisa lagi mengedepankan manusia sebagai garis depan pengamanan. Security device harus menjadi garis depan pengamanan yang terintegrasi dengan respon cepat untuk deteksi dini dan cegah dini potensi ancaman.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur SIGAP Suwito mengatakan bahwa berdamai dengan COVID-19 bukan berarti menyerah, tetapi melakukan transformasi khususnya dalam menghadapi era New Normal.
“SIGAP sebagai Badan Usaha Jasa Pengamanan dalam menghadapi perubahan bisnis selalu berorientasi pada aspek security, safety and healthy. Misalnya, melakukan body checking, mengontrol jumlah orang dalam gedung serta pengaturan jarak atau social distancing menggunakan teknologi secara menyeluruh. Sehingga adaptasi sistem keamanan dengan mengedepankan security device, upgrade kemampuan tenaga keamanan, serta patroli dan respon cepat adalah jawaban sektor keamanan dalam new normal”.
SIGAP menyiapkan Security Management Transformation yang diimplementasikan pada Integrated Security Solution,” ungkap Suwito.
Webinar yang dimoderatori oleh Apriza Megawati tersebut diselenggarakan oleh SIGAP. Peserta webinar terdiri dari 200 perwakilan perusahaan BUMN dan swasta dari berbagai sektor bisnis. [Ega]